"Karena wanita begitu berharga...", kalimat tersebut mungkin pernah kita
dengar dari sebuah iklan produk kecantikan. Namun sesuatu yang sangat
bertolak belakang bagi saya. Cara menghargai wanita dalam iklan tersebut
adalah dengan mengeksplorasi kecantikan wanita yang menjadi modelnya.
Sebuah kontradiksi yang lazim kita dapatkan dalam kehidupan liberal dan
sekuler. Trus bagaimana Islam dalam menghargai wanita? Coba simak kisah di bawah ini:
Kisah ini diceritakan oleh Ustadz Kholid ZA. Basalamah, Lc. M.Ag dari
pengalaman seorang temannya, yaitu Dr. Shaleh. Dr. Shaleh adalah dosen
di LIPIA Jakarta dan pengalaman ini terjadi ketika melanjutkan studi
untuk meraih gelar Doktornya di Amerika Serikat.
Suatu hari Dr. Shaleh menaiki kereta api bawah tanah bersama dengan
istrinya dan secara kebetulan di dalam kereta mereka duduk berhadapan
dengan seorang Yahudi. Tak lama mereka duduk si Yahudi berkata dengan
sombong kepada mereka. "Apakah kamu Muslim?". Dr. Shaleh menjawab, "Ya,
saya Muslim".
"Apa Islam itu? Satu hari shalat lima waktu, puasa satu bulan dalam
setahun, mengeluarkan zakat harta, pergi haji!" Kata si Yahudi dengan
nada mengejek. Namun Dr. Shaleh tidak menanggapi. Merasa tak mendapat
tanggapan perhatian Yahudi beralih ke Isteri Dr. Shaleh yang memakai
cadar, si Yahudi bertanya lagi, "Siapa di sebelahmu itu,"
"Ini istri saya? Jawab Dr. Shaleh.
"Apa sih Islam itu? Menzhalimi wanita begitu, disuruh pakai kudung,
tutup aurat, apalagi istrimu itu pakai cadar tidak bisa bernafas!"
Orang Yahudi ini sudah kelewatan, pikir Dokter Shaleh, "Apakah kau sudah selesai?
"Ya,"
"Kayaknya kau ini orang Yahudi?"
"Ya, saya orang Yahudi?"
”Setahu saya dalam agama kami diajarkan bahwa orang Yahudi itu suka harta, betul atau tidak?"
"Ya, betul"
"Kalau anda punya sebuah permata yang mahal, dimanakah anda akan letakkan? Di jalanankah?"
"Tidak, saya akan letakkan ditempat yang aman."
"Di mana anda letakkan?"
"Di rumah saya."
"Di mana anda letakkan di dalam rumah? di ruang tamukah?" Dr. Shaleh memberondong si Yahudi.
"Tidak di ruang tamu"
"Kenapa bukan di ruang tamu?".
"Nanti ada orang yang datang yang curi, anda kan bilang itu permata yang mahal."
"Baik, kalau begitu dimana anda letakkan?"
"Di kamar saya."
"Di kamar di mana? Di atas lemarikah? Di bufetkah? Atau di atas ranjang?"
"Tidak, saya akan taruh di sebuah lemari besi yang saya saja yang tahu nomornya isteri saya tidak tahu."
"Kenapa kau takut Isterimu tahu nomornya?"
"Bisa saja Istri saya mengkhianati saya"
"Subhanallah, jawabanmu itu membuat saya semakin yakin dengan
kebenaran agama saya, karena agama saya mengajarkan bahwa Yahudi suka
harta. Ini baru ilustrasi belum yang sebenarnya, baru saya katakan kalau
kau punya permata kau apakan, ternyata kau sudah jaga sampai sejauh
itu. Bagaimana kalau permata asli?" Dr. Shaleh melanjutkan "Sebagaimana
kau menjaga permata itu, begitulah Islam menjaga wanita, wanita itu
terlalu mahal dalam Islam sehingga tidak semua orang bisa melihat, tidak
semua orang bisa menjamah dan tidak semua orang bisa memegang dan
membuat apa saja yang mereka inginkan?"
Si Yahudi pun bungkam. Alhamdulillah,atas hidayah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, dengan sebab pertemuan mereka itu orang Yahudi tersebut kemudian memeluk agama Islam.
Ya Ukhti, anda adalah lebih dari sekedar permata, sangat mahal, terlalu
mahal! Tidak sembarang orang bisa melihat apalagi menyentuh Anda. Karena
itu Islam memuliakan anda dan anda harus merasa mulia dengan syariat
Islam.
Wallahu a`lam Bishowab.
0 komentar to Karena Wanita Begitu Berharga